Pagi ini aku bangun dengan perasaan campur aduk. Bersyukur karena
masih diberi kesempatan menghirup udara pagi dengan kondisi kaki
membaik, sekaligus sedih karena aku merasa menjadi orang yang seharusnya
bisa bergerak bebas, tapi saat ini gerakanku terbataaaas banget.
Terbatasnya gini, aku belum bisa naik motor sendiri kemana-mana, padahal
kerjaan sudah numpuk. Sebenarnya bisa sih diantar sama suami, tapi dia
juga harus kerja, jadi kapan aku mau pergi juga harus menyesuaikan
jadwal dia. Kalaupun sudah bisa naik motor sendiri, aku masih trauma.
Kebayang kan seminggu nyungsep dua kali? Belum lagi spion kanan patah,
gak bisa diperbaiki. Kalau mau perbaiki harus ganti setang yang ngabisin
ratusan ribu. Duit dari Hong Koooong…??? Mau naik angkot, kaki masih
belum bisa jalan jauh keluar perumahan. Mau naik taxi, duit warna biru
di dompet tinggal 2 lembar. Saldo rekening tinggal lima rebu.
Seandainya kaki dan motor sehat wal afiat, tuh duit
dua lembar bakalan kuputerin jualan makanan. Kalau udah butuh mah gak
malu nih kaki ngider dari kantor ke kantor jualan makanan, yang penting
dapur ngebul. Tapi sekarang aku cuma bisa jalan sampai pagar doang.
Kemarin aku paksa berdiri di dapur malah pusing plus kaki protes lagi,
kenceng gak ketulungan. Berasa nggak berdaya banget deh….
Kalau udah gini kerasa sampai ubun-ubun kalau sehat itu
mahal banget. Bukan mahal ngebayar obat sama dokternya (itu juga sih),
melainkan betapa mahalnya harga produktivitas yang terbuang percuma.
Tiga minggu nggak siaran, tiga minggu nggak bisa cari duit, sementara
kebutuhan nggak mau berkurang. Haahahahaha….. sudah lama banget aku
nggak nangis pagi-pagi gara-gara duitless….
Ya wes laaaah…. disyukuri aja… Bersyukur dulu waktu masih
kecil masih ngerasain enaknya jadi anak pejabat. Bersyukur pernah nginap
di hotel bintang lima. Bersyukur belakangan sering naik pesawat meski
sebenarnya sering mules kalau pesawat tinggal landas. Intinya…. meski
sekarang puyeng lagi gak punya duit, yang penting gak lupa bersyukur
kalau dulu pernah kaya….. hahahaha….
Udah yeeeee.....
maafkan daku yang pagi-pagi curhat di mari. Di note-ku sendiri
kaaaaan.... bukan di status kaaaaannn.... daripada gila sendiri kan
mending gila bareng-bareng.... hahahaha... yuks marreeeee......
*wiridan maneh ben keceblokan duwik saka langit*
DiaryPenyiarDodol
Blog ini kupersembahkan kepada diriku sendiri yang begitu cintanya sama dunia radio, meski ilmunya masih pendek jika dibandingkan pelaku2 radio seumuran. Tapi jangan sekali pun berharap tulisan ini berisi dunia radio yang normal, SECARA AKU NYA JUGA SINTING GITU LOOOO....makanya blog ini aku kasih nama DIARYPENYIARDODOL. Enjoy ur reading...leave ur pocket...gimme ur money....
Minggu, 05 Januari 2014
Rabu, 11 Desember 2013
Mulai dari NOL...
Repost from Facebook
Waktu aku nulis ini, sudah Sabtu, 7 Desember 2013. Sudah agak adem, soalnya kejadiannya pas Kamis, 5 Desember.
Jadi gini, aku kan baru aja pindah tempat siaran. Bukan karena alasan apa2 sih, cuma sungkan aja karena ϑi tempat lama jam siaran berkurang, sementara jadwalku ϑi luar siaran semakin padat. Gak enak kan bolos terus2an. Kebetulan ada stasiun radio yg nawarin jadi penyiar dg waktu yg lebih fleksibel, dan yg terpenting ada beberapa penyiar yg sekiranya bisa saling bantu kalau aku gak bisa siaran. Akhirnya pindahlah aku ke tempat baru.
Jujur aja, ϑi hari2 pertama siaran (sampai sekarang) aku stress banget. Why?
1. Sejak pertama siaran aku selalu pakai operator, sehingga aku bisa fokus pd konten dan vokal,
2. Aku gak terlalu tertarik dg siaran news :(. Meski demikian, aku selalu berusaha menjalaninya dg senang hati dan ikhlas, karena memang pada dasarnya aku suka siaran.
Perkara datang waktu aku harus siaran pagi tanpa operator. Setengah mati aku menyinkronkan siaran sama operating. Pas jeda lagu ϑi pertengahan siaran, aku lihat notifikasi bb-ku menyala. Ternyata bbm dr suamiku. Aku lupa, gak ingat apa kalimatnya, intinya dia bilang siaranku jelek banget. Oh.... Nooooooo.....
Emang dasarnya aku sedang butuh konsentrasi tinggi, bbm itu aku ignore untuk sementara. Dan alhamdulillahnya benar2 terlupakan saat siaran sampai akhirnya aku ketemu sama suamiku ϑi sore harinya.
"Siaranmu mau isuk elek. Opo, saben ngomong ambekan, saben ngomong ambekan, bar iku wes nglebokno backsound tak enteni ketukane yo suarane gak mlebu2. Elek pokoke!"
Huwasyyuuuuuuu..... Langsung mau meledak aku saat itu juga. Untung itu ngobrolnya ϑi tempat makan, tempat umum, jadi aku gak bisa meledak asal njeplak. Tapi apa yg kutahan2 selama beberapa hari ini akhirnya terungkap juga. Terungkap bahwa sebenarnya beberapa hari ini aku merasa tidak nyaman dan tidak bisa menikmati siaranku karena begitu beratnya penyesuaian yg harus kulakukan, sementara ekspektasi radio yg merekrut aku cukup besar mengingat aku sudah cukup lama menjadi penyiar ϑi radio bersegmen dewasa dan pernah siaran ϑi radio news.
"Ya wes. Siaranku elek. Aku tak mandek ae!"
"Kamu salah kalau berhenti! Seharusnya kamu berjuang supaya bisa mengatasi masalahmu!" Suamiku gak kalah ngotot. Aku manyun. Jengkel. Gak suka aja kalau dikritik keras meski ada benarnya juga.
Akhirnya aku mikir. Aku dan suamiku berangkat dari dunia yg sama, radio. Saat dia hijrah ke televisi, aku juga gak berhenti memberi kritikan2 pedas, terutama saat dia kembali ke stasiun tv ϑi Surabaya, yg budaya kerjanya benar2 beda dg yg ϑi jaringan Jakarta dulu. Apa yang sudah dia lakukan ϑi Bali seolah2 nggak ada apa2nya ϑi tempat kerja dia yg baru.
Lha kok kasusnya sama seperti aku? Apa yg selama ini mati2an aku bangun kok seperti benteng pasir ϑi pantai yg tersapu ombak? Hilang, gak berbekas. Dan aku harus membangun benteng baru lagi. Menyakitkan, melelahkan, namun nyata.
Waktu aku selesai nulis ini sudah Minggu, 8 Januari 2013. Aku gak tahu apakah aku sudah siap siaran lagi. Yg aku tahu, aku sudah capek ngotot, bukan karena ilmu siaran sudah mentok, cuma ada rasa lelah aja yang berkepanjangan. Semoga Senin besok aku sudah siap lagi melawan gempuran ombak. Sudah siap lagi siaran meski tertatih. Mulai lagi dari NOL....
Waktu aku nulis ini, sudah Sabtu, 7 Desember 2013. Sudah agak adem, soalnya kejadiannya pas Kamis, 5 Desember.
Jadi gini, aku kan baru aja pindah tempat siaran. Bukan karena alasan apa2 sih, cuma sungkan aja karena ϑi tempat lama jam siaran berkurang, sementara jadwalku ϑi luar siaran semakin padat. Gak enak kan bolos terus2an. Kebetulan ada stasiun radio yg nawarin jadi penyiar dg waktu yg lebih fleksibel, dan yg terpenting ada beberapa penyiar yg sekiranya bisa saling bantu kalau aku gak bisa siaran. Akhirnya pindahlah aku ke tempat baru.
Jujur aja, ϑi hari2 pertama siaran (sampai sekarang) aku stress banget. Why?
1. Sejak pertama siaran aku selalu pakai operator, sehingga aku bisa fokus pd konten dan vokal,
2. Aku gak terlalu tertarik dg siaran news :(. Meski demikian, aku selalu berusaha menjalaninya dg senang hati dan ikhlas, karena memang pada dasarnya aku suka siaran.
Perkara datang waktu aku harus siaran pagi tanpa operator. Setengah mati aku menyinkronkan siaran sama operating. Pas jeda lagu ϑi pertengahan siaran, aku lihat notifikasi bb-ku menyala. Ternyata bbm dr suamiku. Aku lupa, gak ingat apa kalimatnya, intinya dia bilang siaranku jelek banget. Oh.... Nooooooo.....
Emang dasarnya aku sedang butuh konsentrasi tinggi, bbm itu aku ignore untuk sementara. Dan alhamdulillahnya benar2 terlupakan saat siaran sampai akhirnya aku ketemu sama suamiku ϑi sore harinya.
"Siaranmu mau isuk elek. Opo, saben ngomong ambekan, saben ngomong ambekan, bar iku wes nglebokno backsound tak enteni ketukane yo suarane gak mlebu2. Elek pokoke!"
Huwasyyuuuuuuu..... Langsung mau meledak aku saat itu juga. Untung itu ngobrolnya ϑi tempat makan, tempat umum, jadi aku gak bisa meledak asal njeplak. Tapi apa yg kutahan2 selama beberapa hari ini akhirnya terungkap juga. Terungkap bahwa sebenarnya beberapa hari ini aku merasa tidak nyaman dan tidak bisa menikmati siaranku karena begitu beratnya penyesuaian yg harus kulakukan, sementara ekspektasi radio yg merekrut aku cukup besar mengingat aku sudah cukup lama menjadi penyiar ϑi radio bersegmen dewasa dan pernah siaran ϑi radio news.
"Ya wes. Siaranku elek. Aku tak mandek ae!"
"Kamu salah kalau berhenti! Seharusnya kamu berjuang supaya bisa mengatasi masalahmu!" Suamiku gak kalah ngotot. Aku manyun. Jengkel. Gak suka aja kalau dikritik keras meski ada benarnya juga.
Akhirnya aku mikir. Aku dan suamiku berangkat dari dunia yg sama, radio. Saat dia hijrah ke televisi, aku juga gak berhenti memberi kritikan2 pedas, terutama saat dia kembali ke stasiun tv ϑi Surabaya, yg budaya kerjanya benar2 beda dg yg ϑi jaringan Jakarta dulu. Apa yang sudah dia lakukan ϑi Bali seolah2 nggak ada apa2nya ϑi tempat kerja dia yg baru.
Lha kok kasusnya sama seperti aku? Apa yg selama ini mati2an aku bangun kok seperti benteng pasir ϑi pantai yg tersapu ombak? Hilang, gak berbekas. Dan aku harus membangun benteng baru lagi. Menyakitkan, melelahkan, namun nyata.
Waktu aku selesai nulis ini sudah Minggu, 8 Januari 2013. Aku gak tahu apakah aku sudah siap siaran lagi. Yg aku tahu, aku sudah capek ngotot, bukan karena ilmu siaran sudah mentok, cuma ada rasa lelah aja yang berkepanjangan. Semoga Senin besok aku sudah siap lagi melawan gempuran ombak. Sudah siap lagi siaran meski tertatih. Mulai lagi dari NOL....
Rabu, 13 Maret 2013
TIDAK SEKADAR LEWAT...
#sedekahnasibungkus sebenarnya bukan sumbangan yang sekadar lewat menjadi kotoran yang dikeluarkan dari tubuh manusia. Ada makna yang lebih dalam di baliknya. Ini postinganku di twitter hari ini...
Beberapa waktu lalu ada lagi yg mengritik #sedekahnasibungkus.
Menurut dia, drpd donasi dijadikan makanan, mending diwujudkan ke yg lain
Benar juga sih, kesannya kalau #sedekahnasibungkus cuma
lewat gitu aja jadi kotoran. Tapi sekali lagi, itu KESANnya....
Dulu pernah dibahas bahwa para dhuafa yg merasa 'diorangkan'
itulah yg membuat #sedekahnasibungkus terus
bertahan....
Tanpa #sedekahnasibungkus memang
orang2 itu tetap makan, tapi cuma nasi + garam/kecap. Tega? Sehari juga bisa
makan cuma sekali :(
Ingat cerita pasangan pasukan kuning yg bersyukur krn dg
adanya #sedekahnasibungkus uang
makan mrk bisa ditabung?
Ada lagi cerita saat membagi #sedekahnasibungkus.
Kemarin nasbung dibagikan ke sekelompok petugas kebersihan, sekitar 9 orang....
Mereka giraaaaang banget waktu nerima #sedekahnasibungkus.
"Alhamdulillaaaah ono panganan, pas kene wes lemes keluwen, Mbak."
Terjemahannya : Alhamdulillaaah ada makanan pas kita sudah
lemas kelaparan, Mbak. #sedekahnasibungkus
Mereka bergembira. Mereka bersyukur. Membuat mereka gembira
& bersyukur krn masih ada yg peduli, itulah tujuan #sedekahnasibungkus
Ada juga kisah penerima #sedekahnasibungkus yg
mengharukan. Namanya Bu Sum. Usianya 60 tahunan.
Suaminya kuli bangunan. Mereka tinggal di kost yg kebanyakan
ditinggali kaum dhuafa di wilayah Pandugo, Surabaya. #sedekahnasibungkus
Dulu Bu Sum itu ART, tp krn mulai pikun, dia berhenti
bekerja. Alhasil, dia hanya mengandalkan penghasilan suaminya. #sedekahnasibungkus
Kemarin pas didatangin u/ #sedekahnasibungkus, Bu Sum
girang 1/2 mati. Ternyata dia blm ada uang u/ belanja,nunggu hasil suaminya
nguli
Jadi Bu Sum belum makan. Kadang2 dikasih tetangganya baru
bisa makan. Adanya #sedekahnasibungkus bikin
Bu Sum lega, meski sementara.
Adanya fakta seperti itu bikin aku gak tega kalau harus
menghentikan #sedekahnasibungkus, apapun
alasanya.
Bulan ini pun #sedekahnasibungkus yg
seharusnya merambah ke lansia blm terlaksana krn kurang dana. Tapi itu harus
terealisasi!
Kenapa sulit? Krn mrk kebanyakan bkn penduduk asli Sby.
Bapemas hanya bisa melakukan pemberdayaan kpd warga Sby.#sedekahnasibungkus
Inginku, mereka diberdayakan plus diberi skill spy bisa
mandiri di daerah asalnya. Siapa mau bantu? #sedekahnasibungkus
Berpartisipasi di #sedekahnasibungkus gak
cuma jadi donatur kok. Jadi sukarelawan juga bisa, misalnya sukarelawan yg mau
bikinin logo :D
Jadi sukarelawan bagi2in #sedekahnasibungkus juga
bisa. Jadi sukarelawan mentoring entrepreneurship juga hayuuuks....
Tapi kalau gak mau rempong ya monggo jadi donatur #sedekahnasibungkus. Itu
juga udah ngebantuuuuuu banget :)
Ah iya.... dari #sedekahnasibungkus
ternyata aku bisa buka lapangan pekerjaan & muterin sedekah lagi. Gak jadi
kecil hati deh... :)
Sabtu, 23 Februari 2013
SAAT PEREMPUAN BERHENTI MENANGIS
Banyak laki-laki yang bingung, bahkan seringkali
mengabaikan, jika perempuannya menangis. Mereka beranggapan bahwa menangis
adalah ‘senjata’ andalan para perempuan untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan, sehingga tak perlu terlalu dipikirkan. Sementara bagi sebagian
perempuan, menangis bisa jadi memang ‘senjata’
mereka. Namun sebenarnya bagi kebanyakan perempuan lainnya, menangis
adalah ekspresi dari perasaan yang sudah sangat tersakiti.
Hai
kaum lelaki…. tahukah kamu, banyak diantara perempuan yang sebenarnya tidak
ingin terlihat cengeng dengan menangis. Namun apa boleh buat, perasaan
tersakiti yang amat sangat seringkali membuat bendungan pertahanan jebol. Jika
sudah begini tidak jarang para lelaki bingung bagaimana harus bereaksi.
Macam-macam reaksi yang keluar, dari yang ikutan menangis, menenangkan si
perempuan, sampai mengabaikan dengan meninggalkan perempuannya begitu saja,
sampai yang paling menyakitkan adalah dengan memarahi si perempuan yang
menangis itu.
Saat
perempuan mendapatkan reaksi yang menenangkan dan ‘menyenangkan’ saat dia
menangis, biasanya dia justru bisa berpikir jernih pada akhirnya. Tapi apa yang
terjadi jika dia mendapat reaksi yang menyakitkan dari pasangannya saat dia
menangis? Reaksinya pun beragam. Yang paling sering terjadi adalah si perempuan
akan semakin histeris sehingga masalah bukannya semakin terpecahkan, malah
tambah ruwet.
Prens,
trust me…. saat tangisan perempuan tidak dihentikan dengan cara yang
menenangkan, masalah tak akan teratasi. Semakin banyak reaksi yang akan
terjadi, dan semakin nekat solusi yang mereka pilih, semakin ‘mengerikan’
keputusan yang dia ambil. SALAH SATU REAKSI YANG HASILNYA MENGERIKAN ITU ADALAH
SAAT SANG PEREMPUAN ITU MEMUTUSKAN UNTUK BERHENTI MENANGIS. Sayangnya, banyak
lelaki yang justru senang jika perempuannya berhenti menangis. Mereka lega,
mereka bersyukur. Mereka senang karena sudah tidak ‘diganggu’ tangisan
perempuannya lagi.
Guys….. that’s all wrooooooong.
Takutlah saat perempuanmu berhenti menangis. Why? Saat perempuanmu berhenti
menangis, saat itulah mereka menguatkan hati untuk menyembuhkan luka mereka.
Saat mereka menguatkan hati, saat itulah mereka menyingkirkan apapun penyebab
masalah mereka, termasuk kamu, lelakinya! Saat perempuan menguatkan hati,
hatinya mengeras, membatu, hingga akhirnya air mata mereka membeku. Saat
air mata mereka membeku itulah, perempuanmu sudah mati rasa padamu…..
Rabu, 20 Februari 2013
GUDANG IDE
Pernah (atau sering?) aku dikritik,
“Kamu terlalu sering memberi ide, memberi konsep kepada orang lain. Padahal ide
itu mahal!” Ouch…. menohok juga ya… Apalagi selama ini aku nggak pernah memberi
ide atau konsep bisnis yang bernilai nominal tertentu. Tapi itu sering
kulakukan lagi…lagi…lagi…. dan lagi….
Aku pernah memberi ide kepada salah
seorang teman pelaku usaha yang waktu itu usahanya hampir collaps. Dia membuat snack pisang goreng yang sebenarnya enak, tapi
menurutku monoton dan harga jual terlalu mahal. Aku beri masukan berupa ide
pengembangan resep, bahkan strategi pengembangan bisnis. Tapi dari raut
wajahnya aku tahu bahwa dia tidak menerima ideku karena masih mendahulukan
idealisme dia. That’s OK. No hard feeling. Aku hargai kengototan dia menjalani
strategi bisnis berdasarkan idealismenya meski kalau aku hitung dari cash flow dia rugi banget. Dan beneran,
usahanya bangkrut. Sekarang aku kehilangan kontak sama dia.
Ada lagi seorang teman yang memiliki
ibu pandai membuat risoles. Sudah aku buatkan ide variasi menu dan konsep
bisnisnya, bahkan sampai ke nama-nama risoles yang unyu-unyu dan bakal menarik
minat orang untuk beli. Tapi lagi-lagi konsep sekedar konsep. Sampai sekarang
1001 menu risoles beredar di pasaran, dia juga nggak memulai bisnis juga.
Ada juga seorang teman yang maniak
kopi, bahkan sudah belajar membuat aneka jenis minuman kopi saat sedang tinggal
di luar negeri. Pas balik ke Indonesia bingung mau buka kafe. Aku kasih ide +
konsep bikin kopi sachet dg racikan khas Indonesia yang bisa dia pasarkan sampai
ke luar negeri, kuatin brand dia, sampai akhirnya bisa bikin kafe saat brand
dia udah terbentuk. Nggak dijalanin juga. But that’s OK 4 me.
Nah, kenapa kok kesannya aku ini
obral ide? Kepalaku ini kayak gudang, tepatnya gudang ide. Yang namanya gudang,
kalau barang-barang lama nggak dikeluarin, nggak bakal ada barang baru bisa
masuk. Demikian juga dengan ide. Saat ide nggak dikeluarkan, dia akan membusuk
di otak. Akibatnya, kita jadi males, nggak tertantang untuk cari ide lagi. Lebih
parah lagi, kita bakal dikenal sebagai orang yang nggak punya ide gara-gara ide
disimpan doang.
Beberapa waktu lalu aku tertegun
saat seorang teman menyarankan agar aku tidak banyak mengekspos kegiatan
komunitasku di social media karena di luar sana banyak orang yang bisa
sewaktu-waktu mencuri ide kita. Padahal prinsipku adalah tak mengapa ide kita dijiplak,
selama ide itu sudah dipublish, karena itu berarti kita telah menginspirasi
orang lain untuk berbuat atau bergerak. Itu menjadi tantanganku untuk kembali
memutar otak, mencari ide atau konsep baru yang jauuuh lebih baik.
Yaaaa…. orang memang berbeda-beda
dalam berpendapat atau memandang sesuatu. Aku sangat menghargai itu. Tapi yang
jelas, aku tidak menginginkan kepalaku menjadi gudang yang menyimpan ide-ide
lama yang apek, tidak dikeluarkan. Biarlah kepalaku menjadi gudang ide yang
siap mengeluarkan ide-ide sekaligus menampung ide baru yang bisa dikeluarkan
sewaktu-waktu. Insya Allah….
Senin, 18 Februari 2013
#penyiaradio
Pas peringatan #WorlRadioDay tanggal 13 Februari 2013 lalu, aku berbagi cerita lewat twitter tentang perjalanan karierku sebagai #penyiaradio. Nggak ada maksud pamer, yang ada cuma testimoni bahwa saat kita memiliki impian dan kita benar2 menginginkan impian itu tercapai, semesta akan mendukung. Tanpa terkecuali. So.... enjoy reading yaaaa....
Jadi #penyiaradio itu
cita2ku sejak SMP gara2 aku gak punya teman. Temanku cuma radio. Ngobrolnya ya
sama pesawat radio... *melas*
Pas SMA sering ikut kuis radio, di SS, Strato, EBS. Dpt
hadiah dr kemeja, t-shirt, freepass nonton, sampai rokok sak slop #penyiaradio
Pas SMA juga pernah ikut kakak yg ngisi acara program
psikologi ϑi radio yg dulu studionya ϑi THR Mall. Radio opo iku yo? #penyiaradio
Saking dekatnya dg #radio, jadi pengen jadi #penyiaradio. Jadi
sering ngomong sendiri. Suwer! Nek mbujuk aku semaput wes...!
Pengennya selulus SMA mulai nyoba2 ngelamar jadi #penyiaradio ϑi
Surabaya. Apa daya, ada masalah yg bikin aku memutuskan kuliah ke luar kota
Gak tau kenapa, pas kuliah aku malah minder u/ jadi #penyiaradio. Ikut
rekrutmen radio kampus cuma datang sekali, abis itu gak pede blaaasss
Dan aku bukan tipe groupies radio juga lho. Jadi gak punya
kenalan #penyiaradio.
Tambah gak pede kan...
Tahun 94, radio Imelda & Gajahmada Semarang buka
rekrutan #penyiaradio.
Bismillah... Kirim lamaran...
Mbuh apes mbuh apa, panggilan interview #penyiaradio
Imelda datang pas aku KKN ϑi Jepara. Bak gadis dusun, aku datang ke daerah
bukit sana..
Aku masih ingat, bajuku ke interview #penyiaradio itu
hem lengan panjang krem, rok coklat kotak2, untung rambut panjangku nggak
kukepang 2.
Berhubung lagi jadi gadis dusun, gak ngeh dong ada apa ϑi
luar sana. Jadi pertanyaan2 pas interview #penyiaradio
kujawab dg bodoh sekali
Termasuk pertanyaan, "Bagaimana pendapatmu ttg
kontroversi Puteri Indonesia, Alya Rohali?" Ouch... #penyiaradio
Heh...? Alya Rohali? Puteri Indonesia? Kontroversi? Ada apa
ini...ada apa? Cengok dong ϑi depan interviewer... #penyiaradio
Whoooooiii... Itu tahun 94 whooooiiii... Jangan dibayangkan
informasi bisa didapat semudah sekarang! #penyiaradio
Ya wes lah.... Cincing rok... Gak sido dadi #penyiaradio ki...
Moleh ndeso KKN nang nJeporo. Berharap amnesia deh waktu itu....
Ouwh, tapi masih ada 1 lagi kan lamaran #penyiaradio yg
kumasukkan. Tinggal tunggu panggilan radio gajahmada nih.... Daaaann...
Dipanggil...
Kali ini udah balik jadi gadis kota. Gak ndeso2 nemen. Tapi
teuteup... Sebelum tes #penyiaradio baca koran
banyak2. Trauma ya ceu... :D
Persiapan sebelum tes : dengerin radio gajah mada terus,
latihan siaran dg style #penyiaradio situ, baca
koran....
Dan ternyataaaaa.... Tesnya langsung tes vocal, bawain Top
10 Chart. Matteeeek... Yg ngetes Mas Bram Fullcolor, omnya @nink079. #penyiaradio
Perasaan sih suaraku udah direnyah2in kaya emping. Tapi ttp
aja gak lolos! #penyiaradio yg lolos Anne
Red, Ade Magenta, & Dion Brown
Yes... Sebenarnya start-ku ngelamar jadi #penyiaradio itu barengan
ama Dion Brown a.k.a. @radenjulianto,
laki gw sekarang! Kok issoooo..???
Tapi @radenjulianto
emang sudah moncer sbg #penyiaradio kampus ϑi
Undip. Yaaaa gitu deeeeh.... Jadi penyiar lah dia....
Yg lucu, pengumuman diterima/tidak sbg #penyiaradio gajahmada
melalui surat dalam amplop tertutup. @radenjulianto
ke kos2an bawa surat dia..
Pas dibuka ternyata @radenjulianto
diterima jadi #penyiaradio gajahmada, aku
enggak. *eh, kejadiannya gitu apa nggak sih?*
Akhirnya kupupuskan impianku u/ jadi #penyiaradio. Bener2 gak
pede! Aku merasa gak ada yg bisa 'kujual' u/ jadi penyiar...
Suara cempreng, wajah gak aerodinamis pulak *istilah laki
gw*. Pokoknya gak ada modal jadi #penyiaradio deh waktu
itu...
Udah. Gak kepikiran lagi jadi #penyiaradio. Di Semarang
kerjaanku cuma maen, kerja, kelayapan dr kafe ke kafe. Akhirnya lulus gara2 SP
:D
Tahun 2000 balik ke Surabaya jadi dosen ϑi Universitas
Negeri Surabaya. Catet yaaa.... Jadi D O S E N...!!! Bukan #penyiaradio.
Selain ngajar, aku juga ngelamar2 kerjaan lain. Akhirnya
jadi wartawan ϑi majalah lokal. Tapi teuteup... Gak pede ngelamar jadi #penyiaradio
Tapi lama2 penasaran juga, apalagi tahun itu radio2 baru
bermunculan ϑi Surabaya. Akhirnya aku ngelamar2 jadi #penyiaradio
Radio2 yg pernah kukirimin lamaran sbg #penyiaradio : kosmonita,
HRFM, JJFM. Pernah juga dites @widiyokojoyo.
Ketemu @lita_kurniawan.
Hasilnya? Gak ada radio yg manggil krn aku blm punya
pengalaman siaran. @widiyokojoyo
doang yg manggil tes #penyiaradio. Itupun gak
lolos...
Putus asa? Banget! Aku ngerasa rimba #radio ϑi Surabaya terlalu
ganas u/ ditaklukan. Gak mudah u/ jadi #penyiaradio ϑi marreee...!!!
Akhirnya aku tetap fokus jadi wartawan ϑi Jawa Pos, plus
tetap jadi dosen loh! Sampai akhirnya ada bisik2 loker #penyiaradio ϑi Salvatore
Ya wes, ini surat lamaranku sbg #penyiaradio yg terakhir
kukirim! Kalau masih gak lolos, ya sutra... Berarti tempatku bukan ϑi #radio...
Saking seringnya nggak dipanggil tes atau gak lolos tes,
rekrutmen #penyiaradio ϑi Salvatore
pun kujalani dg datar, tanpa harapan...
Datang tes telat. Gak bawa bolpen. Ngeyel pas diinterview,
sampai nutup pintu kekencengan, itu yg terjadi ϑi Salvatore pas tes. #penyiaradio
Eeehh...Gilirannya gak terlalu niat kok malah dpt panggilan
psikotest + tes kesehatan. LOLOS...Horree.. Jadi #penyiaradio. Eh, belum
ding!
Aku harus latihan pentil dulu, operator dulu, informer dulu,
reportase dulu. Jadi #penyiaradio nya
kapan? *colek @floprakoso*
Nyusun playlist juga, bikin script juga, event juga...
Pokoknya banyak ilmu yg harus diserap ASAP. Trus,jadi #penyiaradio nya kapan?
*tetep*
Paling gedeg kalau udah dpt jadwal jadi operator! Aku memang
rada2 lemah kalau disuruh koordinasi alat gitu. #penyiaradio
Tapi akhirnya siaran juga gara2 salah 1 #penyiaradio dikirim ke
Bali. Akhirnyaa.. Tapiii.. Kok siaran pertamaku tandem sama ka. studio? =((
Mbak Ka. Studio ini galak suralak... Dan aku harus siaran
perdana sama dia...??? Popok mana poppoookkk...? #penyiaradio
Siaran perdana lancar? Ya gak laaaaah...??? Keringetan
segede semangka, belet iis, gemeteran. God, finally... Jadi #penyiaradio juga...
Yups, siaran perdanaku ϑi tahun 2002, alias 7 tahun dr surat
lamaranku pertama. Ralat ya, pertama kirim lamaran 95, bukan 94. #penyiaradio
Patokannya, aku kirim lamaran #penyiaradio pas udah putus
ama @radenjulianto.
Itu berarti tahun 95. *eh, ini info penting gak sih?*
Bayangkaaaan... 7 tahun dr surat lamaran pertama akhirnya
impian jadi #penyiaradio terwujud. Buah
dari impian...
Tapi pas sudah jadi #penyiaradio baru nyadar
bhw profesi ini gak beda sama profesi2 lain. Keberhasilan tergantung pd
pelakunya...
Di sini aku benar2 'sekolah' lagi, belajar lagi u/ jadi
bagian teamwork. #penyiaradio bukan
pekerjaan soliter....
Pas ke Jakarta dlm rangka kawinan @mayla_ayu (2003?), aku
dengar siaran radio yg menurutku asyik. #penyiaradio ngebawain
acaranya juga asyik
Pas dengerin siaran itu, aku bertekad dalam hati, "Aku
mau jadi #penyiaradio itu!"
Setelah ngebatin pengen jadi #penyiaradio yg aku
dengaerin ϑi mobil bareng @grace_jeanne
pas ϑi Jakarta, keinginan itu terngiang terus...
Waktu itu seru aja dengarnya. Lagunya tua, #penyiaradionya lumayan
berumur, tapi gayanya nyantai. Asyik lah pokoknya....
Belakangan baru tahu kalau radio yg kudengarkan ϑi mobil itu
Delta FM (format lama). #penyiaradio
Sepulang dr Jakarta, tugas sbg #penyiaradio bertambah dg
aktivitas off air. Mulailah ngemsi & jadi koordinator stand pameran
Gak ada hujan gak ada angin, kontrak sbg #penyiaradio ϑi Salvatore
yg sudah berubah jadi Sonora Surabaya gak diteruskan. Kaget? Pasti.
Mulai deh ngelamar2 jadi #penyiaradio lagi. Kali ini
ke Kosmonita (lagi), Mercury, Smart FM, dan Delta FM. Alhamdulillah, semua
memanggil ☺
Yang terpenting ϑi sini, keinginan u/ jadi #penyiaradio Delta FM
setahun sebelumnya terwujud. Dr 4 station yg kulamar, Delta manggil duluan.
Tahu info ttg lowongan ϑi Delta FM pun gak sengaja. Iparku
yg jarang dengerin radio tiba2 aja gitu nyetel. Ada adlib lowongan #penyiaradio
Yakin, tidak ada kebetulan ϑi dunia ini. Semua sudah diatur
olehNya, termasuk perjalananku sbg #penyiaradio ☺
Cukup lama ϑi Delta FM Surabaya, 5 tahun. Dr jadi #penyiaradio part time,
produser, asisten PD, sampai jadi PD bentar :D
Resign dr Delta FM, jeda bentar, ditawarin jadi GM ϑi Idola
Group Semarang. It was fun! Not as an #penyiaradio anymore, but
GM.
Terlalu klise kalau aku bilang bhw hidup harus memilih. Tapi
itulah yg terjadi. Aku harus memilih terus berkarir atau menikah. #penyiaradio
Aku memilih menikah. Judi banget waktu itu. Karena kalau aku
kembali ke Surabaya blm tentu ada radio mau terima aku lagi. #penyiaradio
Mengapa muncul pemikiran bhw sulit aku u/ 'penetrasi' ke
Surabaya lagi? #penyiaradio
Ya karena jaringanku ϑi Surabaya nggak terlalu bagus.
Kelamaan ngandang. Plus jabatan terakhir sbg GM bikin org2 sungkan ☹. #penyiaradio
Nah, pas balik ke Sby, sedikit banyak ketakutan terbukti.
Ngelamar kesana-kemari gak diterima. Pdhal udah kangen jadi #penyiaradio
Sempat banting stir ke insurance, sampai akhirnya muncul
tawaran jadi #penyiaradio ϑi
Smart FM Surabaya. Hloh, ini kan radio yg kulamar dulu
Ternyata yaaa.. Dulu ngebatin pengen jadi #penyiaradio Delta FM
kelakonan. Pernah ngelamar ϑi Smart FM (2004) & aku gak menuhin
panggilan...
...eternyata malah sekarang siaran ϑi radio yg dulu sempat
'kutolak' :D. Abis udah kepincut + diterima Delta FM sih ☺
Kalau dihitung2 sudah hampir 2 tahun aku jadi #penyiaradio @smartfm_sby. Yaaaa...
Moga2 awet sih... *kulakan formalin*
Sekarang aku buka dikit kata orang2 kenapa aku bisa diterima
ϑi radio2 itu. Pas nanya kenapa bisa diterima jd #penyiaradio ϑi
Salvatore...
...katanya krn aku ex Jawa Pos. Mereka memang butuh #penyiaradio yg punya sense
of journalism.
Trus, katanya aku keterima jadi #penyiaradio Delta FM
karena karena aku mantan Sonora... Nah lhooo...
Waktu aku nanya knp aku ditawarin ke Idola Group, katanya
krn aku punya pengalaman jadi PD ϑi group nasional yg bisa dishare. #penyiaradio
Kesimpulannya, mbobol pintu pertama jadi #penyiaradio itu memang
susahnya minta ampun. Tapi kalau pintu sudah terbuka, Insya Allah lancar...
Di bisnis pun demikian. Selama kita jaga reputasi &
kinerja, pintu lain akan terbuka satu per satu. #penyiaradio
Trus ilmu
apa aja yg aku dpt dr masing2 radio? Banyak & beda2! Pondasi pertama aku
dapat dr Slavatore yg n kemudian jadi Sonora. #penyiaradio
Dr Sonora aku dpt ilmu ttg teknik siaran, sense of music,
reportase, operator, etc. Ilmu2 dasar #penyiaradio aku dpt ϑi
situ. Dr NOL!
Gara2 ϑi Sonora juga jadi operator, aku sempat bikin kaget
operator ϑi Delta gara2 komplain mixing mereka. Dipikirnya aku #penyiaradio thok
Di Delta FM ilmuku nambah, termasuk menggali air
personality-ku sbg #penyiaradio. Sebenarnya
siaran di Delta FM jauh lbh mudah dr di Sonora
Θi Sonora aku mesti nyiapin dr question road, script, sampai
playlist sendiri. Sementara ϑi Delta lebih mudah. #penyiaradio
Tp justru tantangan di Delta lbh berat krn harus bisa nemu
air personality-ku sbg #penyiaradio yg bawa nama
sendiri.
Di Delta juga belajar lbh banyak ttg program -yg harus bisa
dijual-, berusaha naikin rating, arrange event, etc. Gak cuma jadi #penyiaradio
Yang akhirnya lulus jadi PD dr Delta FM Surabaya... ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ•ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ....
#penyiaradio
Kalau dr Idola Group, tingkatan yg dipelajari jauh lebih
berat, malah lupa kalau pernah jadi #penyiaradio. Urusannya
sama KPID, balmon, etc.
Sebenarnya masih banyak ilmu management radio yg belum
terpegang. Namun saat ini aku memutuskan u/ kembali jadi #penyiaradio paruh waktu
Yang menarik dr siaran di Smart FM adalah ilmu kehidupan yg
aku perolah ϑi setiap talkshow. #penyiaradio
Jadi #penyiaradio yg mengusung
inspirasi & motivasi mau gak mau harus mengeluarkan energi positif u/
pendengarnya.
Mau gak mau juga aku sbg #penyiaradio harus selalu
berpikir positif spy bisa meneruskan inspirasi + motivasi dr para narasumber
Widih, awalnya siaran kaya ditamparin gara2 banyak mindset
yg gak matching. Lama2 enjoy & ikut2an ber-mindset positif. #penyiaradio
Kepengennya siiiiih... Masih bisa berkarir di radio di level
management. Tentunya yg sesuai dg visi misi hidupku sih. #penyiaradio
Ya sejauh ini sih aku enjoy kembali jadi #penyiaradio paruh waktu.
Passion-ku ada di radio, terutama di bidang siaran. So, nikmatin aja ☺
Langganan:
Postingan (Atom)