Aku nggak kenal Mbak Nungky a.k.a
Nena secara langsung. Agak memalukan memang, kalau mengaku sebagai orang radio
tapi tidak mengenal beliau. Tetapi siapa yang tidak mengenal nama besarnya?
Apalagi beliau berhasil menancapkan brand
sebagai Mak Bongky. Dengan kata lain, kalaupun orang tidak mengenal Mbak
Nungky, orang pasti mengenal Mak Bongky.
Aku termasuk penikmat Mak Bongky
sejak awal, termasuk saat dia tampil bersama Inggrid. Sebagai orang yang susah
dipuaskan dengan lawakan nggak mutu, Mak Bongky kunilai berhasil membuat aku
tertawa dengan celetukan-celetukan spontannya. Memang ndeso, tapi dibutuhkan kecepatan otak tinggi untuk nyamber setiap umpan yang dilambungkan.
Menurutku Mak Bongky berhasil melakukannya, meski belakangan aku tidak
mengikuti show terakhirnya di BBM JTV.
Saat aku mendengar Mbak Nungky
stroke, yang pertama terlintas di pikiran adalah, “Hloh… trus yok opo Mak Bongky ne?” Pemikiran yang rada kurang ajar,
memang. Bukannya memikirkan kesehatan Mbak Nungky tapi malah mikirin Mak Bongky. Tapi mau tidak mau
pikiran itu muncul karena Mbak Nungky = Nena EBS = Mak Bongky. Berhari-hari
terpikir tentang kelangsungan nasib Mak Bongky.
Saat pikiran itu sudah tidak
terlalu mengganggu, suamiku mendengar cerita bahwa Mbak Nungky sering
maengalami ‘halusinasi’ dengan bertemu ‘orang-orang’ dan sering tidak mengenali
orang yang menemuinya. Waini. Aku
hanya berkomentar, “Kok ngeri, Mas?” Setelah itu kami berdua tidak pernah
membahasnya.
Senin Subuh, 4 Februari 2013, suami
mengabarkan bahwa Mbak Nungky tiada. Memang, sejak semalam bb suami tidak
berhenti berbunyi, kami kira itu pesan-pesan group biasa yang memang sering
ramai di tengah malam sehngga tidak dihiraukan. Ternyata saat itu sudah ramai
pesan tentang meninggalnya Mbak Nungki yang sempat anfal dan dibawa ke RSAL
sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir jelang pergantian hari.
Kabar
yang sukses membuat aku hang parah di awal minggu. Antara sedih karena
kehilangan Mak Bongky, dan menyesal karena tidak sempat mengenalnya langsung. Termasuk
rasa sedih karena bakal nggak ada lagi lawakan khas Mak mBongky yang ndeso tapi
nyentil. Perjalanan antara rumah-bandara terasa jauh karena sepanjang jalan
pengen mewek terus. Tinggallah satu pertanyaan yang sampai sekarang belum
terjawab. Mbak Nungky pergi meninggalkan nama. Besok aku mati meninggalkan apa?
Sugeng
tindak Mak Bongky……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar