Kamis, 21 Juni 2012

LOVE WHAT YOU DO, NOT JUST DO WHAT YOU LOVE…

Aku ambilin dari note-ku di FB ya, tercatat tanggal 3 Nopember 2011 


Seorang teman bertanya, “Di, kamu suka masak ya?”
Dia kaget waktu aku jawab NGGAK.

Yups, aku nggak suka masak. Lebih enak makan daripada masak. Tapi kenapa kok aku belakangan menuhin pesenan teman2 dan kebanyakan mereka bilang masakanku enak? Because I LOVE WHAT I DO…

Kilas balik bentar ya…. Aku ingat obrolanku dengan alm. Ibu pertengahan 2002 lalu, beberapa bulan sebelum Ibu meninggal. Saat itu aku merasa nggak betah bekerja di radio pertamaku, padahal bekerja di radio adalah cita2ku. Sebagai junior, aku merasa sulit mengikuti alur kerja senior. Akibatnya setiap pulang kerja aku selalu mengeluh. Dengan sabar Ibu nasehatin bahwa tidak selamanya apa yang kita cintai itu memberi feedback yg enak buat kita. Ibu cuma bilang, “Cintai apa yang kamu kerjakan sekarang. Nggak bisa kamu cuma mau melakukan apa yang kamu sukai. Ada kalanya apa yang kamu lakukan itu nggak kamu sukai tetapi bermanfaat.”

Kata-kata itu sampai sekarang selalu terngiang-ngiang di telinga. Itu kenapa orang selalu melihat aku total dan bisa melakukan apa yang harus aku kerjakan, termasuk bikin beberapa macam makanan. Saat memasak, aku membayangkan rasa yang aku inginkan. Aku bayangkan rasanya, aku bayangkan komposisinya, aku kira-kira… dan voilllaaaaaa… jadilah masakan tanpa resep yang kata teman-temanku itu enak. Ya…. Aku nggak suka masak, tapi aku mencintai apa yang aku lakukan. Dan yang paling nggak terbayar adalah saat orang-orang bilang masakan itu enak dan mereka repeat order….

Mencintai apa yang kulakukan ini juga tak lepas dari apa yang telah aku lakukan di pekerjaan-pekerjaanku sebelumnya. Saat menjadi wartawan, feature-ku sempat dimuat, meski aku masih benar-benar hijau. Apakah tulisan itu lahir karena aku suka menjadi wartawan? Nggak. Aku gak suka jadi wartawan. Tapi karena sebagai wartawan aku haus menulis, ya aku harus mencintai apa yang harus aku lakukan. Maka lahirlah tulisan yang enak dibaca dan layak muat.

Kalau selama ini aku mencintai apa yang aku lakukan, lalu apa sebenarnya hal yang sangat aku cintai dan ingin selalu aku lakukan? SIARAN. Ya, harga mati, SIARAN. Itu mengapa aku sempat bimbang saat saat itu harus jadi karyawan dan masuk ke dalam sistem. Tapi lagi-lagi aku harus mencintai apa yang harus aku lakukan. Jadilah aku yang semula jadi produser sampai akhirnya sempat mencicipi posisi GM. Apakah semua itu aku lalui karena aku cinta atau suka? Nggak. Aku memang harus mencintai apa yang aku lakukan meski sebenarnya aku patah hati berkepanjangan karena buntut2nya aku nggak lagi siaran. Sering aku berpikir, “Kalau saja waktu itu aku bertahan untuk tetap menjadi penyiar part time…..” Tapi sudahlah….. gak usah disesali. Toh kalau aku dulu masih siaran aku nggak pernah ngicipin jadi GM :p.

Saat ini aku di persimpangan jalan. Di satu sisi aku ingin kembali ke dunia broadcasting, tetapi kegagalan demi kegagalan membuatku harus membuat rencana lain untuk bisa bertahan hidup. Banyak teman yang mendorong aku untuk tetap memasak dan membuat usaha sendiri daripada kerja ikut orang, tapi hatiku belum bisa sepenuhnya menerima kalau aku harus berhenti bekerja. Bukan semata-mata penghasilan, tapi karena ilmuku di dunia broadcasting masih belum mumpuni. Masih banyak yang ingin aku pelajari, masih banyak yang belum pernah aku lakukan.

Tapi apa pun yang terjadi pada diriku saat ini, aku berusaha untuk menerima walau hati ini sebenarnya berontak, kadang-kadang rasanya sangat sakit. Berusaha untuk tidak menyesali dan mencintai apa yang sedang aku lakukan sekarang adalah jalan terbaik untuk bertahan hidup dan tetap waras. Apakah itu sekedar nyuci dan nyeterika baju (hal yang sebenarnya sangat nggak aku sukai), apakah itu itu sekedar belanja ke pasar, atau apakah itu sekedar bengong di rumah nonton tivi, pada akhirnya semua itu harus aku cintai.

So…. Jangan tanyakan ke aku apakah aku menyesal kemarin resign hanya untuk menikah, karena itu sama dengan kalian bertanya, “Lo nyesel ya kemarin nikah ama laki lo ?” Hanya aku dan Tuhan yang tahu jawabannya....

I try hard to love everything I do, and everything I got, coz I know that God have so many beautiful plans for me……

-@DidiCahya-

Tidak ada komentar: