Minggu, 03 Februari 2013

RUMAH KEDUA

Dua hari ini aku menjadikan studio sebagai rumah keduaku. Maklum, garapan lagi banyak dan aku membutuhkan tempat yang nyaman untuk bekerja. Jika orang lain menghindari kantor di saat weekend, aku justru memilih kantor sebagai tempat yang nyaman untuk berkarya. Ah, tapi perlu dicatat, yang membuat nyaman di sini bukanlah kantornya, melainkan studionya.
Yups. Dari dulu aku selalu memilih studio sebagai tempat berkarya sekaligus beristirahat. Ruangan dingin, musik yang enak didengar (termasuk mendengarkan stasiun radio lain melalui radio streaming), ruang kedap suara yang membawa kita ke suasana tenang tingkat tinggi, adalah hal-hal yang membuat aku betah berjam-jam di dalamnya.
Aku teringat saat masih bekerja di radio yang studionya ada di dalam hotel itu. Sebagai penyiar part time, aku sering mengambil siaran di tanggal merah, menggantikan teman-teman penyiar yang mengambil jatah liburnya. Bukan semata-mata bayaran yang nambah, tapi nikmatnya berada di studio sambil mendengarkan musik belum ada yang bisa menyaingi. Bahkan saat lebaran pun aku memilih untuk tetap siaran. Bukan karena tidak ingin bersilaturahmi, tapi bisa dipastikan saat lebaran aku mengalami kelelahan tingkat tinggi dan tidak dapat beristirahat. Sementara di studio aku dapat siaran sambil meluruskan kaki, bahkan curi-curi merem saat durasi lagu + iklan sangat panjang.
Yang konyol adalah saat lebaran ternyata aku diberi jatah libur. Bingung karena sangat lelah dan tidak dapat beristirahat, akhirnya aku malah main ke radio lama sambil mengantarkan masakan lebaran. Sampai di sana ngobrol sama teman-teman sambil selonjoran di sofa.
Kemarin saat menyelesaikan editan tulisan, aku habiskan waktuku selama sekitar 10 jam di studio. Betah. AC dipasang dengan suhu yang tidak terlalu dingin. Menikmati lagu-lagu yang diputar sambil memantau radio tetangga via streaming, menikmati segelas kopi panas, sesekali browsing lagu lama di youtube. Semuanya menyenangkan.
Terpikir olehku untuk punya ruang kerja sendiri dengan atmosfer studio siaran. Bisa dijamin, produktiitas bakal melonjak kalau itu terealisasi. Atau membeli radio yang sudah establish, mungkin? *langsung buka dompet*


@DidiCahya

Tidak ada komentar: